Sabtu, 30 Maret 2013

SAP dhf



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pokok bahasan            : Mengenal Demam Berdarah
Sub pokok bahasan     : DHF (Dengue Heart Fever) / Demam Berdarah
Sasaran                        : Warga Desa Karangjati RT 02/01
Waktu                         : 1 X 15 menit
Pengajar                      : Nurul Ihsan
Tempat                        : Balai desa Karangjati           


I.       Tujuan Intruksional umum :
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini keluarga pasien mampu memahami tentang demam berdarah.
II.    Tujuan instruksional khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini pasien dan keluarga pasien diharapkan dapat :
  1. Menyebutkan pengertian dan penyebab demam berdarah
  2. Mengetahui tanda dan gejala demam berdarah.
  3. Mengetahui cara penyebaran demam berdarah
  4. Mengetahui cara pencegahan demam berdarah
III. Materi
Terlampir
IV. Media
-          Leaflet
V.    Metode
Ceramah dan Tanya jawab
VI. Strategi pembelajaran
No
Tahap
Waktu
Kegiatan perawat
Kegiatan pasien
Media
1.
Pembukaan
3 Menit
-          Memberikan salam
-          Memberikan tujuan tentang pemberian penkes
-          Membalas salam
-          Memberikan respon, mendengarkan dan mau bekerja sama

2
Inti
7 menit
Ø     Menjelaskan materi
v  Menyebutkan pengertian dan penyebab Demam berdarah
v  Menyebutkan tanda demam berdarah
v  Menjelaskan cara penyebaran demam berdarah
v  Menjelaskan cara pencagahan demam berdarah
Ø  Memberikan kesenpatan bertanya
Ø  Menjawab pertanyaan
Ø Memperhatikan  materi yang telah diberikan
Ø Mendengarkan penjelasan yang telah diberikan
Ø Mendengarkan penjelasan yang telah diberikan
Ø Bertanya tentang hal yang belum jelas
Leaflet
3
Penutup
5 menit
Ø  Menyimpulkan materi
Ø  Mengevaluasi dengan cara membetulkan pertanyaan kepada keluarga pasien tentang materi yang telah di berikan
Ø  Menjelaskan pada kelurga pasien bahwa kegiatan penkes telah selesai
Ø  Mengucapkan salam penutup
Ø Bersama perawat menyimpulkan materi
Ø Menjawabpertanyaan dengan benar
Ø Membalas salam



VII.          Evaluasi
Bentuk          : Somatif
Waktu           : 2 Menit
Soal evaluasi :
  1. Apa pengertian dan penyebab demam berdarah ?
  2. Sebutkan tanda – tanda penyakit demam berdarah?
  3. Menyebutkan cara penyebaran demam berdarah ?
  4. Menyebutkan cara pencegahan demam berdarah?






Materi Penyuluhan

DEMAM BERDARAH

A.    PENGERTIAN
Demam berdarah adalah penyakit demam akut dengan cirri-ciri demam manifestasi perdarahan , dan mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian.(Manjsoer, 2004)

B.     PENYEBAB
Demam Nyamuk Aedes Aegypti.
C.    TANDA – TANDA
  • Mendadak panastinggi selama 2-7 hari
  • Sakit kepala berat
  • Nyeri pada ulu hati
  • Mual dan Muntah
  • Bintik –bintik merah
  • Mimisan 

Rabu, 20 Maret 2013

judul KTIjudul KTI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Gaya hidup manusia dewasa ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang pragmatis. Semuanya memenuhi kebutuhan hidup secara instan dan praktis, dan mengabaikan segala hal yang ada di balik pragmatisme dalam hidup tersebut. Hal ini tentu akan membawa berbagai konsekuensi, dan konsekuensi yang paling rentan adalah masalah kesehatan. Pola hidup yang instan seperti makan makanan junk food, merokok dan  minum  kopi yang berlebihan untuk mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga karena harus mengejar karier serta gaya hidup yang selalu identik dengan narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan datang menyerang. Bermula dari kelebihan kolesterol, kelelahan karena kurang istirahat, tingkat stres yang tinggi dan hipertensi maka timbullah berbagai penyakit seperti jantung dan stroke.

Menurut Batticaca (2008) stroke masih merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di Eropa serta nomor 3 di Amerika Serikat. Sebanyak 10% penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan perawatan. Penyakit ini juga menimbulkan kecacatan terbanyak pada kelompok usia dewasa yang masih produktif. Tingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya kepedulian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor resiko yang dapat menimbulakan stroke. Penyebab stroke adalah pecahnya (ruptur) pembuluh darah di otak dan atau terjadinya trombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera dan menutup atau menyumbat arteri otak. Secara sederhana stroke didefinisikan sebagai penyakit  otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan dengan gejala lemas, lumpuh sesaat, atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian.

judul KTI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Gaya hidup manusia dewasa ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang pragmatis. Semuanya memenuhi kebutuhan hidup secara instan dan praktis, dan mengabaikan segala hal yang ada di balik pragmatisme dalam hidup tersebut. Hal ini tentu akan membawa berbagai konsekuensi, dan konsekuensi yang paling rentan adalah masalah kesehatan. Pola hidup yang instan seperti makan makanan junk food, merokok dan  minum  kopi yang berlebihan untuk mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga karena harus mengejar karier serta gaya hidup yang selalu identik dengan narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan datang menyerang. Bermula dari kelebihan kolesterol, kelelahan karena kurang istirahat, tingkat stres yang tinggi dan hipertensi maka timbullah berbagai penyakit seperti jantung dan stroke.

Menurut Batticaca (2008) stroke masih merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di Eropa serta nomor 3 di Amerika Serikat. Sebanyak 10% penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan perawatan. Penyakit ini juga menimbulkan kecacatan terbanyak pada kelompok usia dewasa yang masih produktif. Tingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya kepedulian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor resiko yang dapat menimbulakan stroke. Penyebab stroke adalah pecahnya (ruptur) pembuluh darah di otak dan atau terjadinya trombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera dan menutup atau menyumbat arteri otak. Secara sederhana stroke didefinisikan sebagai penyakit  otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan dengan gejala lemas, lumpuh sesaat, atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian.

judul KTI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Gaya hidup manusia dewasa ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang pragmatis. Semuanya memenuhi kebutuhan hidup secara instan dan praktis, dan mengabaikan segala hal yang ada di balik pragmatisme dalam hidup tersebut. Hal ini tentu akan membawa berbagai konsekuensi, dan konsekuensi yang paling rentan adalah masalah kesehatan. Pola hidup yang instan seperti makan makanan junk food, merokok dan  minum  kopi yang berlebihan untuk mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga karena harus mengejar karier serta gaya hidup yang selalu identik dengan narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan datang menyerang. Bermula dari kelebihan kolesterol, kelelahan karena kurang istirahat, tingkat stres yang tinggi dan hipertensi maka timbullah berbagai penyakit seperti jantung dan stroke.

Menurut Batticaca (2008) stroke masih merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di Eropa serta nomor 3 di Amerika Serikat. Sebanyak 10% penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan perawatan. Penyakit ini juga menimbulkan kecacatan terbanyak pada kelompok usia dewasa yang masih produktif. Tingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya kepedulian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor resiko yang dapat menimbulakan stroke. Penyebab stroke adalah pecahnya (ruptur) pembuluh darah di otak dan atau terjadinya trombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera dan menutup atau menyumbat arteri otak. Secara sederhana stroke didefinisikan sebagai penyakit  otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan dengan gejala lemas, lumpuh sesaat, atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian.

Selasa, 19 Maret 2013

menimbang bayi dan balita



Menimbang bayi dan balita setiap bulan

Mengapa bayi dan balita perlu ditimbang setiap bulan?
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan.

Kapan dan di mana penimbangan bayi dan balita dilakukan?
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu.

Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita?
Setelah bayi dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di Buku KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak naik (lihat perkembangannya)

Sabtu, 16 Maret 2013

GADAR



Perdarahan

Pengertian Perdarahan
Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu berada dalam pembuluh darah kecuali pada saat masuk dalam jaringan untuk melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen dengan zat sisa pembakaran tubuh dan karbondioksida.

Jantung
Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah diproses dari paru – paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Bagian sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru – paru untuk kembali diperkaya dengan oksigen.

Arteri/Pembuluh Nadi
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan memancar

Vena/Pembuluh Balik
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap

Kapiler/Pembuluh Rambut
Arteri akan terbagi – bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil sehingga dapat mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat sedikit dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan

Denyut
Dapat dirasakan dengan mudah pada daerah dimana Arteri/Pembuluh Nadi berada dekat dengan kulit.
Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah:
1.    Radial – Berada di pergelangan tangan
2.    Carotid – Berada di leher
3.    Femoral – Berada di lipatan paha

Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada sistem arteri.

Darah
Komposisi
Terdiri atas sel darah putih, sel darah merah, dan plasma darah.

Sumber Perdarahan
Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai sebab seperti cedera atau penyakit.
Berdasarkan sumber perdarahan:
a.    Perdarahan nadi
b.    Perdarahan pembuluh balik
c.    Perdarahan pembuluh rambut




Jenis Perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Perdarahan luar (terbuka), bila kulit juga cedera sehingga darah bisa keluar dari tubuh dan terlihat ada di luar tubuh.
Perdarahan dalam (tertutup), jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak bisa mengalir langsung keluar tubuh.

Perdarahan yang harus segera ditangani adalah perdarahan yang dapat mengancam nyawa.

Perdarahan luar
Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.

Perawatan untuk Perdarahan luar
a.    Tekanan Langsung
b.    Elevasi
c.    Titik Tekan
d.    Immobilisasi

Menggunakan Torniket
Torniket hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara lain utnuk menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat mungkin dengan titik perdarahan.

Perdarahan dalam
Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.

Gejala dan Tanda
Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa adalah sbb.:
a.    Batuk darah berwarna merah muda
b.    Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi)
c.    Terdapat memar
d.    Bagian Abdomen terasa lunak

Perawatan untuk Perdarahan dalam
Ingatlah untuk menggunakan standard universal, amankan lokasi kejadian dan hubungi tenaga terlatih.
  1. Jaga jalan napas tetap terbuka dan berikan oksigen sesuai peraturan
  2. Pertahankan panas tubuh penderita, tapi jangan sampai kepanasan
  3. Atasi Syok
  4. Pindahkan penderita secepatnya

Kamis, 14 Maret 2013

hemodialisa


HEMODIALISA
Berdasarkan estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), secara global lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal kronik. Sekitar 1,5 juta orang harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah.
Di Indonesia, berdasarkan Pusat Data & Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, jumlah pasien gagal ginjal kronik diperkirakan sekitar 50 orang per satu juta penduduk, 60% nya adalah usia dewasa dan usia lanjut. Menurut Depkes RI 2009, pada peringatan Hari Ginjal Sedunia mengatakan hingga saat ini di Tanah Air terdapat sekitar 70 ribu orang pasien gagal ginjal kronik yang memerlukan penanganan terapi cuci darah. Sayangnya hanya 7.000 pasien gagal ginjal kronik atau 10% yang dapat melakukan cuci darah yang dibiayai program Gakin dan Askeskin.
Dari data PT Askes tahun 2009 menunjukkan insidensi gagal ginjal di Indonesia mencapai 350 per 1 juta penduduk, saat ini terdapat sekitar 70.000 pasien gagal ginjal kronik yang memerlukan cuci darah.
Cuci darah (Hemodialisa, sering disingkat HD) adalah salah satu terapi pada pasien dengan gagal ginjal yang dimana dalam hal ini fungsi “pencucian darah” yang seharusnya dilakukan oleh ginjal diganti dengan mesin. Dengan mesin ini pasien tidak perlu lagi melakukan cangkok ginjal, pasien hanya perlu melakukan cuci darah secara periodik dengan jarak waktu tergantung dari keparahan dari kegagalan fungsi ginjal.
Fungsi ginjal untuk “pencucian darah” adalah dengan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, ureum, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain.